MENGENANG POS TUNDHAN MUNGKUNG (SEJARAH)
Waktu kecil, eyang saya bercerita bahwa sepanjang jalan naar de Madioen di wilayah Sokawati ada empat tempat yang bersejarah sebagai pos Tundan yakni Jagamasan, Grompol (sekarang masuk Kebak Kramat, Karanganyar),Mungkung, danBanaran (sekarang masuk wilayah Sragen).
PosTundan adalah pos pemeriksaan barang sebelum dan sesudah memasuki Distrik Sragen. Hal ini jugaditulis dalam Angger-Angger Gunung, sebuah karya monumental Tacco Roorda. Dalam bab XII ditulis sebagai berikut:
Dene kagungan ingsun êposing Mungkung, iku jaga panginêpane prajurit saradhadhu, utawa angkatan tămpa sèlèheing pikulan gêdhe cilik, kang sêka nagaraing Surakarta, utawa săngka ing Ngawi, iku diomah ana kaliwon gunung bawah ing kapatihan, lan kaliwon gunung bawahing kadipatèn. Mungguh pangangkate ing sabarang gawe, utawa lêladène kang jênêng wong kuli tundhan jaran sapanunggalane, padha kasănggaasêrasa, nganggo kabayaring guvêrmèn. Apa ing saitunge, sarta jaga rumêksa marang kagungan ingsun pos lan lêlurung utawa karêtêg kaya ing dhuwur mau.
Terjemahan:
Sedangkan kepunyaanku (Raja) Pos di Mungkung itu tempat berjaga dan menginap Prajurit Saradadu atau tukang angkat-junjung, baik pikulan besar atau kecil baik yang berangkat dari Negara Surakarta maupun Ngawi. Di situ berumah dinas pejabat Kaliwon Gunung Kepatihan dan Kaliwon Gunung Kadipaten. Sedangkan pekerjanya atau pelayanya antara lain kuli pos tundhan, kuda, dan lain-lainnya. Bayarlah sesuai aturan, yang akan diaturkan kepada Gubernemen. Bijaksanalah serta jaga rawatlah kepunyaanku (Raja) yang berupa PosTundhan, jalan, atau jembatan seperti tersebut di atas.
Menurut Pengetan Kagungan Dalem Siti pada era Sunan Pakubuwono VII (1830- 1858) daerah Mungkung dikoodinir oleh Raden Mas Prajasonta, ia berhak menguasai wilayah sebesar satu jung. Pos Tundhan Mungkung berkembang menjadi kawasan yang kompleks, terdapat Pos Tundhan, yang hari ini menjadi dukuh yakni Mungkung dan Ngepos. Dukuh Dukuhan, yang sejak semula menjadi tempat tinggal masyarakat di sekitar pos. Dukuh-dukuh khusus yang memegang peranan tertentu seperti Kranggan (tempat para Rangga, sebuah jabatan dalam satuan Prajurit), Wirun (tempat para abdi penyerta para pejabat), dan Kleco (tempat penghasil pertanian). Menurut eyang saya, Soedikramalasa, pada tahun 1960 (sakdurunge Gestop-red) di tengah perempatan desa masih ada pohon Kleco (Diospyrosmalabarica), kini tumbang karena cuaca.
Pos Tundhan Mungkung ditinggalkan berangsur-angsur menjelang kemerdekaan, fungsinya berganti seperti desa pada umumnya. Tidak ada lagi penarikan pajak atas muatan di kawasan tersebut.Perkembangan teknologi, membuat tata ruang kawasan Pos ini makin ramai, pada era Soeharto tahun 1984, pemerintah berbenah membangun dua jembatan sehingga mempermudah arus transportasi darat. Selain itu kawasan ini juga masuk zona inti pintu Tol Jawa sector Sragen. Kenangan selalu ada dalam kening, pemilik kening dikenang melalui kenangan. Menyurat yang hilang, menyulam yang menjelang.
oleh :Rendra Agusta
2023-06-12 01:55:59