• LEGENDA KALIYOSO-JOGOPATEN (LEGENDA)

       

    Jenis Tradisi Lisan
    Nama Budaya LEGENDA KALIYOSO-JOGOPATEN (LEGENDA)
    Tahun Pelaporan 2020
    Lokasi JOGOPATEN KALIYOSO, KECAMATAN KALIJAMBE
    status lestari
    Pihak Pelestari warga setempat
    Pencipta/Tahun Pembuatan anonim
    Sudah/Belum ada dokumen tertulis ada tulisan terkait kaliyoso dengan tema profil Kyai Abdul Jalal, bangunan masjid Kaliyoso masuk dalam isi Katalog Cagar Budaya Kab Sragen.
    Penulis
    Bahan
    Dimensi
  • Referensi Isi

    LEGENDA KALIYOSO-JOGOPATEN (LEGENDA)

    Kaliyoso, begitulah nama kampung ini. Terletak di pinggiran aliran Sungai Cemara, 12 km sebelah utara kota Solo, masuk wilayah Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Kampung Kaliyoso kemudian berkembang sebagai sebuah kampung santri karena tradisi masyarakat Islamnya yang demikian kuat.
    Itu saja keistimewaannya? Tidak, di kampung ini juga berdiri sebuah bangunan masjid kuno bernama Masjid Jami “Kyai Abdul Jalal” yang berdiri pada tahun 1790, di samping terdapat juga Pondok Pesantren “Kyai Abdul Jalal” yang cukup terkenal di Solo-Sragen dan sekitarnya. Dan ternyata, kampung ini juga memiliki nilai sejarah bagi penyebaran agama Islam, khususnya bagian sebelah utara Surakarta.
    Kira-kira 200 tahun yang silam, seorang kyai di Pedan, Klaten, yakni Kyai Abdul Jalal, bermaksud menyebarkan agama Islam di wilayah sekitarnya. Beliau mengutus salah satu cucunya yang bernama Turmudi untuk menyebarkan agama Islam ke wilayah sebelah utara Surakarta. Berbekal pengetahuan agama yang dimiliki, Turmudi kemudian menyusuri aliran Sungai Bengawan Solo. Di sepanjang perjalanan beberapa kali ia menjumpai beberapa rintangan. Dan ketika sampai di Kedung Srengenge, tiba-tiba perjalanannya terhenti. Perahu yang ia tumpangi tak mampu melaju. Turmuji tahu kalau ada makhluk halus yang mengganggu, serta merta menantangnya.
    “Siapa kamu, makhluk jelek. Bila memang jantan, tunjukkan batang hidungmu, biar kuremuk kepalamu,” kata Turmudi mengancam.
    Tak berapa lama, tiba-tiba dari dalam air muncullah sesosok jin bertubuh manusia, berkaki kuda.
    “Hhhhrrr! Jangan sombong anak muda. Kamu telah memasuki daerahku. Boleh kamu lanjutkan perjalananmu, tapi dengan syarat, kamu harus bisa mengalahkan aku. Hhrrr!!” kata makhluk itu marah.
    Turmudi tak gentar, bahkan balik menantangnya.
    “Baik, kalau itu maumu. Terima pukulanku!” kata Turmudi sambil mencabut dan mengacung-acungkan kerisnya. Perkelahian pun terjadi.
    Berkat kekuatan iman, akhirnya Turmudi bisa menaklukkan jin tersebut. Bahkan selanjutnya jin tersebut bersedia mengawal perjalanan Turmudi. Dengan kawalan jin, Turmudi melanjutkan perjalanan. Namun aneh, perjalalannya tidak mengikuti arus, tetapi justru melawan arus, naik menuju Kali Cemara. Di tempat ini terdapat sebuah batu besar yang kemudian orang menamainya Batu Suye. Rupanya, batu ini adalah pembatas wilayah kekuasaan jin, sehingga Turmudi harus melanjutkan perjalanan tanpa kawalan jin. Sebagai tilasan pertemuan keduanya, maka di atas Batu Suye tersebut tampak seperti ada gambar dua kaki, satu kaki manusia dan satu kaki kuda.
    Berhari-hari Turmudi beristirahat di atas batu tersebut. Beberapa hari itu pula ia bertirakat memohon petunjuk kepada Yang Mahakuasa. Setelah diarasa cukup, Turmudi melanjutkan niat. Ia tinggalkan Batu Suye, menuju sebuah hutan terdekat yang terkenal dengan nama Alas Jogopaten. Alas Jogopaten terkenal angker dan menjadi pusat maklhuk halus dan para jin. Dinamai Jogopaten, karena diyakini siapapun harus berjaga-jaga untuk mati apabila memasuki kawasan hutan tersebut.
    Namun karena kesaktiannya, Turmudi justru mendirikan sebuah gubuk di pinggiran hutan. Di tempat ini pulalah Turmudi mulai menyiarkan agama Islam. Perlahan-lahan, banyak penduduk yang kemudian bergabung dengan Turmudi untuk belajar agama. Semakin hari semakin banyak yang datang untuk mendengarkan syiar agama yang dilakukan Turmudi.
    Suatu ketika Paku Buwono IV, Raja Surakarta, harus mengikuti keinginan Permaisurinya yang tengah mengandung untuk dicarikan daging Kijang. Pakubuwono kemudian berburu ke Hutan Jogopaten. Syahdan, ketika masuk ke dalam hutan, tiba-tiba Pakubuwono hilang di dalam hutan.
    Berkat bantuan Turmudi, Pakubuwono dapat ditemukan. Sebagai penghargaan, Pakubuwono memberi tanah perdikan, dan memberinya dengan nama “Kaliyoso”. Tentang arti Kaliyoso secara pasti sampai sekarang tidak ada yang mengetahuinya. Ada yang menafsirkan bahwa “Kaliyoso” karena tempatnya dan dipinggir kali dan yoso merupakan tempat tinggal sebagai penghormatan Pakubuwono IV kepada Turmudi.
    Setelah lama mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam, Turmudi kemudian lebih dikenal dengan nama Kyai Abdul Jalal I. Rupanya Turmudi atau Kyai Abdul Jalal I ini pulalah yang merupakan cikal bakal kampung Kaliyoso. Nuansa agama Islam yang demikian kental di Kaliyoso tidak bisa lepas dari peran dan pengaruh Kyai Abdul Jalal I.
    Dalam perjalanan syiar itu pula didirikanlah sebuah masjid, yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di Kaliyoso, yang kemudian terkenal dengan nama Masjid Jami Kyai Abdul Jalal. Pakubuwono juga banyak memberikan bantuan kepada Kyai Abdul Jalal, di antaranya berupa mimbar dan pintu Masjid, serta benda-benda pusaka yang sampai sekarang masih tersimpan di masjid.
    Dalam perkembangannya, di kampung Kaliyoso juga didirikan sebuah pondok pesantren. Untuk mengenang Kyai Abdul Jalal, masyarakat Kaliyoso menamai pondok pesantren tersebut dengan nama Pondok Pesantren Kyai Abdul Jalal. Dan untuk membedakan dengan nama kampung Kaliyoso yang lain, sekarang masyarakat menambahkan nama “Jogopaten” sehingga menjadi “Kaliyoso-Jogopaten”. Karena tidak jauh di sebelah selatannya (± 1 km) juga terdapat nama kampung “Kaliyoso” yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar.

    (Agus Ariyanto )

  • Deskripsi

    Komentar *
    Nama *
    F
    Flovice
    2023-06-25 09:14:55
    Mainini F, Bonizzi A, Sevieri M, Sitia L, Truffi M, Corsi F, Mazzucchelli S <a>is generic cialis available</a> Should You Take Vitamin D Supplements
      
    L
    Loaffox
    2023-03-14 00:04:52
    Dtd at lunchtime w DH plan to check opks over next couple days as I begin the tww <a>how much is accutane with insurance</a>
      
    a
    albi malang
    2022-08-05 10:56:38
    083898702608
      
    a
    albi malang
    2022-08-05 10:56:15
    mohon wa pak agus arianto..ada yg mau saya tanyakan
      
    D
    Danu demit
    2022-07-09 14:43:58
    Mana ada nama kampung kaliyoso di sebelah selatan kaliyoso...??? Saya asli kelahiran kaliyoso kok blm pernah dengar ada kampung kaliyoso di selatan kaliyoso ????